Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 00:37:15【Tempat Makan】169 orang sudah membaca
PerkenalanTim relawan bagian pencucian ompreng sedang bekerja di SPPG Santua Barangin Yayasan Kemala Bhayangka

Ompreng disiram air panas dulu untuk hilangkan lemak, lalu dicuci sabun, digosok, dibilas, dilap, dan dikeringkan. Alat pencuci untuk ompreng dipisah dari peralatan masak
Sawahlunto (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Santua Barangin, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan higienitas ompreng melalui prosedur pencucian berlapis dan pengawasan sanitasi ketat sebagai bagian dari komitmen menjaga keamanan pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Koordinator relawan bagian pencucian ompreng Eka Defrianto di Sawahlunto, Senin, mengangakan proses kebersihan wadah makanan dijalankan dengan standar higienitas pangan, mulai dari penyiraman air panas, pencucian bersabun, penggosokan, pembilasan, hingga pengeringan untuk memastikan makanan siswa aman sesuai kaidah keamanan pangan.
“Ompreng disiram air panas dulu untuk hilangkan lemak, lalu dicuci sabun, digosok, dibilas, dilap, dan dikeringkan. Alat pencuci untuk ompreng dipisah dari peralatan masak,” kata Eka.
Ia menyampaikan pada awal pelaksanaan proses pencucian memakan waktu panjang, karena relawan masih beradaptasi dan fasilitas belum sepenuhnya lengkap. Namun, setelah metode diperbaiki dan mesin pengering ditambah, durasi kerja menjadi lebih efisien.
Baca juga: Cegah keracunan, Dapur SPPG di Lampung bersihkan ompreng berlapis
“Dulu mulai jam dua siang selesai jam lima subuh, sekarang bisa selesai sekitar jam 11 sampai 12 malam,” kata dia.
Eka menambahkan pemilihan sabun cuci juga diperhatikan secara khusus dengan menggunakan produk yang aman untuk wadah makanan dan ngak meninggalkan residu berbahaya bagi makanan siswa.
Relawan di SPPG Santua Barangin berjumlah 47 orang dan bekerja dengan pembagian tugas per bagian, dengan pengupahan Rp110.000 per hari serta tambahan tips bagi koordinator tim untuk memastikan komitmen dan tanggung jawab dalam menjalankan standar layanan publik.
Baca juga: YLKI minta Pemprov DKI sediakan ompreng MBG halal
Kesempatan menjadi relawan jadi sumber penghidupan penting bagi sebagian warga, terutama bagi mereka yang sebelumnya bekerja di sektor informal dan terdampak fluktuasi lapangan kerja.
“Biasanya saya kerja proyek bangunan, tapi sekarang proyek lagi sepi, jadi bersyukur bisa bekerja di SPPG,” katanya.
Selain memastikan tahapan kebersihan wadah makanan berjalan sesuai standar, relawan juga menerima pendampingan dari tenaga kesehatan serta pengawasan dari Polres Sawahlunto melalui Dokkes yang melakukan pemeriksaan keamanan pangan secara berkala.
Langkah tersebut menjadi bagian dari dukungan daerah untuk memastikan kualitas layanan makan bergizi bagi pelajar dalam mendukung kesehatan anak dan pencapaian generasi Indonesia Emas 2045 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Anggota DPR minta BGN pastikan keamanan bahan ompreng MBG
Suka(49)
Artikel Terkait
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
- Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
Resep Populer
Rekomendasi

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan

Menko PM terima pesan untuk Presiden Prabowo dari siswi SDN Aek Tolang

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG